Gereja Katolik Izinkan Kaum Transgender Dibaptis, Berikut Pernyataan Paus
Sumber: New York Day

News / 10 November 2023

Kalangan Sendiri

Gereja Katolik Izinkan Kaum Transgender Dibaptis, Berikut Pernyataan Paus

Lori Official Writer
922

Di Amerika Serikat, konferensi nasional para uskup Katolik menolak konsep transisi gender, sehingga banyak umat Katolik transgender merasa dikucilkan. Pada hari Rabu, Vatikan mengeluarkan pernyataan yang sangat kontras, dengan mengatakan bahwa dalam kondisi tertentu, orang trans diperbolehkan dibaptis sebagai Katolik dan menjadi wali baptis.

Persetujuan baptisan terhadap kaum transgender ini tertuang dalam sebuah dokumen yang ditandatangani oleh Paus Fransiskus dan Kardinal Victor Manuel Fernandez selaku Kepala Dikasteri Ajaran Iman Vatikan pada 21 Oktober 2023. Di sana disampaikan bahwa kaum transgender dapat menerima baptisan pribadi, menjadi wali baptis pada pembaptisan Katolik Roma serta menjadi saksi pernikahan keagamaan. 

Ini adalah revisi terbaru dari Surat Apostolik Katolik Roma setelah 25 tahun yang lalu direvisi oleh pendahulu  kepausan, Yohanes Paulus II. "Saatnya telah tiba untuk merevisi norma-norma ini, agar lebih mudah disesuaikan dengan misi yang dibebankan pada teologi di zaman kita," tulis Paus Fransiskus.

Namun menariknya, Paus Fransiskus (86 tahun) tampaknya mencoba membuat gereja menjadi lebih ramah terhadap komunitas LGBT tanpa harus mengubah ajaran gereja. Karena aturan baptisan ini hanya akan diizinkan jika "tidak menyebabkan risiko skandal publik atau disorientasi di kalangan umat Katolik'. 

Seperti diketahui Paus Fransiskus telah bertemu dengan kaum transgender pada bulan Juli 2023 yang lalu. Dia menyampaikan kepada seorang transgender bahwa semua orang berdosa dan Tuhan mengasihi semua orang apa adanya. Ini adalah keterbukaan Paus Fransiskus yang pertama kali setelah 10 tahun masa kepausannya yang dengan tegas menolak pernikahan sesama jenis. Belakangan ia sering berbicara tentang membuat Gereja Katolik lebih ramah terhadap kelompok LGBTQ. 

Paus juga menyampaikan bahwa teologi harus terbuka terhadap suara masyarakat. Karena itu teologi populer ditujukan dengan penuh belas kasihan kepada luka terbuka umat manusia dan ciptaan serta dalam luka sejarah manusia.

Saat ini kita sedang menghadapi banyak perubahan nilai dan norma, khususnya di tengah gereja. Tentu saja ini menjadi persoalan yang perlu mendapatkan perhatian gereja-gereja Tuhan di era dimana ideologi yang didasarkan atas nilai-nilai kemanusiaan mematikan kebenaran firman Tuhan. Mari terus berdiri untuk meminta Tuhan bergerak atas gereja-gereja sehingga gereja terus berdiri di atas kebenaran yang teguh.

Halaman :
1

Ikuti Kami